MAKALAH BK KARIR
Sejarah Perkembangan dan Konsep Dasar Bimbingan
Karir

Oleh :
Mochammad Ali Sadikin 1114500006
Jeni Sapa Yah 11145000xx
Progdi : Bimbingan Konseling
Semester 2 A
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
2015
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bimbingan konseling merupakan cabang ilmu yang
mempelajari tentang melakukan bimbingan pada hal-hal tertentu. Dari bidang
pendidikan, psikologis hingga karir menjadi pokok bahasan dalam bimbingan
konseling. Dalam bidang pendidikan, bimbingan konseling biasanya hadir dalam
profil guru BK yang memberikan pelayanan kepada siswa yang mengalami kesulitan
belajar hingga pada masalah pribadi yang menggaggu kewajiban siswa. Dalam dunia
psikologi bimbingan konseling hadir dalam konsultasi-konsultasi pribadi yang
dilakukan oleh dokter psikologi kepada pasien yang mengalami gangguan
psikologi. Sedangkan dibidang karir, bimbingan konseling menjelma menjadi
bimbingan karir yang memberikan arahan kepada seseorang untuk mengambil suatu
pilihan pekerjaan.
Untuk lebih mendalami bimbingan karir, berikut kami
sajikan makalah tentang asal mula hadirnya bimbingan karir dalam kehidupan
didunia ini.
B.
Rumusan Masalah
Dalam menyusun makalah ini, penulis merumusakan
masalah-malsalah yang akan dibahas sebagai berikut:
1. Bagaimana
awal mula terbentuknya bimbingan karir ?
2. Mengapa
perlu bimbingan karir?
3. Apa
saja konsep dasar bimbingan karir yang meliputi prinsip dan tujuan bimbingan
karir?
C.
Tujuan
Tujuan
dibuatnya makalah ini adalah:
1. Sebagai
tugas awal mata kuliah BK Karir
2. Sebagai
media informasi untuk menyampaikan ilmu baru
3. Sebagai
lahan belajar mahasiswa untuk menggali potensi menulis
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Awal
Mula Terbentuknya Bimbingan Karir
Upaya menjelaskan
pekerjaan, karier, dan konsep-konsep
terkait telah dimulai sejak pertengahan abad ke-19 silam. Sejumlah
kondisi yang memungkinkan berkembangnya konsep karier, terutama di Amerika,
adalah akselerasi ekonomi yang ditandai pertumbuhan industri yang menyebabkan
berkembangnya pembagian kerja, urbanisasi, temuan ilmiah terutama psikologi
seperti tes mental, serta semangat ideologis.
Pada
tahun-tahun akhir abad ke-19 itu, masyarakat mulai mengenal istilah “tes
mental” (yang dintrodusir oleh Cattell pada 1890), “klinik psikologi” (dibangun
oleh Witmer, 1896 di Pennsylvania), “bimbingan vokasional” (dibuka oleh
Viteles, 1920) (Crites, 1981 dalam Manrihu, 1992).
Perkembangan konsep karier dalam
dunia psikologi itu beriringan dengan munculnya bimbingan dan konseling karier.
Tonggak sejarah pertama gerakan bimbingan dan konseling (BK) ditandai dengan
didirikannya Biro Vokasional oleh Frank Parson pada tahun 1908 di Boston, dan
sejumlah tokoh yang mempelopori gerakan bimbingan di Amerika Serikat. Pada masa
awal ini, pengertian BK terbatas pada
bimbingan jabatan. Masa itu umumnya disebut periode Parsonian, bimbingan
dilihat sebagai usaha mengumpulkan berbagai keterangan tentang individu dan
tentang jabatan; kedua jenis keterangan itu kemudian dipasang – dicocokkan,
yang pada akhirnya menentukan jabatan apa yang paling cocok untuk individu yang
dimaksudkan.(Prayitno dan Erman Amti, 1994) Pandangan
yang mendasari gerakan bimbingan pada periode Parsonian, menurut
Blocher, 1987 (seperti dikutip Willis, 2003), adalah bahwa tiap manusia
mempunyai kekuatan untuk tumbuh dan berkembang. Konsep dan kedudukan BK pada
periode ini, dengan demikian, adalah sebagai “bimbingan jabatan” dalam usaha
menempatkan dan menyalurkan kaum muda untuk menempati pekerjaan yang cocok
dengan bakat mereka sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Parson mengembangkan tiga variabel
pokok dalam proses pengambilan keputusan karier, yaitu (1) individu, (2)
okupasi, dan (3) hubungan keduanya, atau “pribadi-pekerjaan-kecocokan (pribadi
dan pekerjaan). Pada masa-masa yang sama maupun sesudahnya, teori, konsep, dan
instrumen karier terus dikembangkan secara perorangan atau kelembagaan.
Perkembangannya berjalan sangat pesat hingga pertengahan abad ke-20.
Perbandingan
Tahun, Klasifikasi, Tokoh dan Konsep Dasar
Nama
|
Tahun
dan Klasifikasi
|
Tokoh
|
Konsep
Dasar
|
Trait
and factor
|
1909
Struktural
|
Parson,
Peterson, Darley, Williamson
|
Psikologi
diferensial, perbedaan individual.
|
Perkembangan
Karier “Ginzberg”
|
1951
Perkembangan
|
Ginazberg,
Ginzburg, Axelard, Herma
|
Psikologi
perkembangan, tahap-tahap perkembangan.
|
Perkembangan
Karier dan Perkembangan Hidup “Super”
|
1953
Perkembangan
|
Donald
Super
|
Konsep
diri; tahap-tahap perkembangan.
|
Teori
“Holland”
|
1959
Struktural
|
Holland
|
Teori
kepribadian, interaksi pribadi dengan lingkungan.
|
Teori
dan Perkembangan Karier “Hoppock”
|
1976
Perkembangan
|
Hoppock
|
Teori
perkembangan kepribadian, kebutuhan, kepuasan.
|
Perbandingan
ini memperlihatkan bahwa pada awal abad ke-20 kecenderungan mengandalkan
“prediksi hasil tes psikologi dengan syarat-syarat pekerjaan” bertahan cukup
lama dalam BK Karier (atau lebih tepat: Bimbingan Vokasional). Pada pertengahan
abad ke-20 BK Karier mengalami perubahan signifikan dengan adanya penggunaan
konsep perkembangan (development). Penggunaan konsep ini pada gilirannya
mengubah definisi BK Karier, di mana bimbingan vokasional dengan model okupasional digantikan
dengan model karier.
B. Pengertian bimbingan karir
Secara
terminology karir itu diartikan sebuah wacana tertentu saja oleh sebagai
kalangan awam yang menganggap wacana tersebut hanya tertentu pada seseorang
yang mempunyai suatu posisi, jabatan atau yang berkaitan dengan suatu
pekerjaan.sebenarnya banyak prespektif dalam pemaknaan karir dan juga banyak
tokoh pemikir yang mendefinisikan karir dalam artian yang berbeda namun
tujuannya sama, tergantung satu individu tersebut dari mana mengartikannya
karena hal itu memiliki arti yang sangat luas. Namun sejatinya karir itu
mempunyai artian luas
seperti halnya urutan okupasi, job dan posisi-posisi yang diduduki disepanjang pengalaman kerja seseorang . Sedangkan bimbingan karir itu sendiri diartikan sebagai upaya bantuan kepada individu untuk memberikan dorongan dan untuk memberikan kemudahan untuk mendapatkan pekerjaan dan kemudahan meniti karir dalam kehidupannya. Banyak berbagai definisi dari karir namun yang terpenting dapat disimpulkan dalam satu pengertian karir yaitu karir merupakan perwujudan diri yang bermakna melalui serangkaian aktivitas dan mencakup seluruh aspek kehidupan diantaranya peran hidup, lingkungan kehidupan, yang terwujud karena adanya kekuatan inner person. Perwujudan diri ini akan bermakna dikala adanya kepuasan atau kebahagiaan diri dan lingkungan. Kesuksesan individu dalam berkarir yang tampak dikarenakan adanya ketenangan, kenyamanan, kestabilan dan kepuasan dalam bekerja.
seperti halnya urutan okupasi, job dan posisi-posisi yang diduduki disepanjang pengalaman kerja seseorang . Sedangkan bimbingan karir itu sendiri diartikan sebagai upaya bantuan kepada individu untuk memberikan dorongan dan untuk memberikan kemudahan untuk mendapatkan pekerjaan dan kemudahan meniti karir dalam kehidupannya. Banyak berbagai definisi dari karir namun yang terpenting dapat disimpulkan dalam satu pengertian karir yaitu karir merupakan perwujudan diri yang bermakna melalui serangkaian aktivitas dan mencakup seluruh aspek kehidupan diantaranya peran hidup, lingkungan kehidupan, yang terwujud karena adanya kekuatan inner person. Perwujudan diri ini akan bermakna dikala adanya kepuasan atau kebahagiaan diri dan lingkungan. Kesuksesan individu dalam berkarir yang tampak dikarenakan adanya ketenangan, kenyamanan, kestabilan dan kepuasan dalam bekerja.
Bimbingan karir
inipun juga banyak prespektif dalam pengartiannya, dikarenakan bimbingan karir
ini sulit dipisahkan dari konsep vocational guidance atau bimbingan jabatan
yang kemudian berubah menjadi carrer guidance atau bimbingan karir yang
diartikan sebagai proses untuk membantu dalam memilih pekerjaan, mempersiapkan,
memasuki dan memperoleh kemajuan di dalamnya. Namun selang beberapa tahun
kemudian pengertian bimbingan karir ini direfisi sebagai suatu proses bantuan
terhadap individu untuk menerima dan mengembangkan diri serta perannya
secara terpadu dalam dunia kerja, mengklarifikasikan konsepnya dengan realita
dalam lingkungan yang berujung pada kepuasan diri dan masyarakat .
Rochman
natawidjadja menyimpulkan pengertian bimbingan karir sebagai proses untuk
membantu seseorang untuk mengerti dan menerima gambaran tentang diri pribadinya
dan gambaran tentang dunia atau lingkungannya, mempertemukan gambaran diri
tersebut dengan dunia kerja yang kemudian atau pada akhirnya dapat memilih
bidang pekerjaan, memasukinya dan membina karir dalam bidang tersebut. “..Bimbingan karir (BK) sebagai sarana pemenuhan kebutuhan Perkembangan individu
yang harus dilihat sebagai bagian Integral dari program pendidikan yang
diintegrasikan dalam Setiap pengalaman belajar bidang studi. (Conny
Semiawan 1986:3)
Mohamad
Surya (1988:31) menyatakan bahwa “Bimbingan
karir merupakan salah satu jenis
bimbingan yang berusaha membantu individu dalam memecahkan masalah karir, untuk
memperoleh penyesuaian diri yang sebaik-baiknya antara kemampuan dengan
lingkungan hidupnya, memperoleh keberhasilan dan perwujudan diri dalam
perjalanan hidupnya.
Definisi dari The National Guidance Association, diadopsi
dari Super (1951), adalah “proses membantu seseorang mengembangkan menerima
gambaran diri yang terintegrasi dan adekuat dan peranannya dalam dunia kerja,
mengetes konsepnya dalam realitas, dengan kepuasan bagi dirinya dan keuntungan
bagi masyarakat” (Sears, 1982).
Bimbingan karir adalah bantuan layanan yang diberikan kepada
individu-individu untuk memilih, menyiapkan, menyesuaikan dan menetapkan
dirinya dalam pekerjaan yang sesuai serta memperoleh kebahagiaan daripadanya
(Dewa Ketut Sukardi 1987:22).
Menurut Mohamad Surya, bimbingan karir merupakan salah satu
jenis bimbinganyang berusaha membantu individu dalam memecahkan masalah karir,
untuk memperoleh penyesuaian diri yang sebaik-baiknya antara kemampuan dengan lingkungan
hidupnya, memperoleh keberhasilan dan perwujudan diri dalam perjalanan
hidupnya.
Menurut Gibson & Mitchell, Bimbingan Karir sebagai
proses perkembangan yang berkelanjutan yang membantu individu-individu dalam
rangka persiapan karir hidupnya melalui intervensi kurikulum secara aktif yang
memungkinkan mereka bisa membuat perencnaan karir, pembuatan keputusaan,
menguasai perkembangan keterampilan, informasi karir dan pemahaman diri.
Menurut Munandir, Bimbingan Karir adalah kegieatan dan layanan
bantuan kepadaa para peserta didik dengan tujuan agar mereka memeperoleh
pemahaman dunia kerja dan akhirnya mampu menentukan pilihan kerja dan menyusun
perencanaan karir
Maka dapat disimpulkan bahwa Bimbingan karir Adalah suatu
proses bantuan, layanan, pendekatan Terhadap individu agar dapat mengenal dan
memahami dirinya, Mengenal dunia kerja, merencanakan masa depan yang sesuai
dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya, mampu menentukan dan mengambil
keputusan secara tepat dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya itu
sehingga mampu mewujudkan dirinya secara bermakna. Dengan demikian, bimbingan
karir difokuskan untuk membantu individu menampilkan dirinya yang memiliki
kompetensi/keahlian agar meraih sukses dalam perjalanan hidupnya dan mencapai
perwujudan diri yang bermakna bagi dirinya dan lingkungan di sekitarnva.
C. Konsep Dasar Bimbingan Karir
Konsep layanan
bimbingan karir sulit dipisahkan dari konsep vocational guidance yang berubah
menjadi career guidance seperti yang dikemukakan oleh National Vocational
Guidance Association (NVGA) pada tahun 1973, yang diartikan sebagai proses
membantu dalam memilih pekerjaan, mempersiapkan, memasuki dan memperoleh
kemajuan di dalamnya (Herr and Cramer, 1979: 6). Pada tahun 1951, Donal
Super mengajukan revisi terhadap definisi bimbingan jabatan sebagai suatu proses
bantuan terhadap individu untuk menerima dan mengembangkan diri dan peranannya
secara terpadu dalam dunia kerja, mengetes konsepnya dengan realitas dan
kepuasan bagi dirinya dan masyarakat (Herr and Cramer, 1979: 6). Atas
dasar analisis itu, Super (Tennyson, et. al. , 1974: 146) mengganti konsep vocational
choice menjadi vocational development.
Kematangan vokasional
menunjukkan pada tingkat perkembangan, tingkat yang dicapai pada kontinum
perkembangan diri dari tahap eksplorasi ke tahap kemunduran. Kematangan
vokasional dipandang sebagai umur vokasional yang secara konseptual sama dengan
umur mental (Super. 1975: 185-186). Sejak tahun 1951 terjadilah pergeseran dari
model okupasional yang dianut oleh para ahli bimbingan vokasional sebelum tahun
1951 ke model karir.
Model okupasional
terutama menekankan pada adanya kesesuaian antara bakat dan minat dengan
tuntutan pekerjaan; sedangkan model karir mencoba menghubungkan dengan
tujuantujuan yang lebih jauh sehingga nilai-nilai pribadi, kebutuhan, konsep
diri, rencana-rencana pribadi dan sejenisnya ikut dipertimbangkan.
Sejalan dengan
terjadiya pergeseran konsep vocational guidance menjadi career guidance dan
model okupasional menjadi karir telah banvak dikemukakan definisi mengenai
bimbingan karir.
1. Prinsip Bimbingan Karir
Bimbingan karir dalam
menjalankannya membutuhkan prinsip-prinsip dasar supaya tidak melenceng dari
tujuan utama yang menjadi sebuah targetan layanan bimbingan karir, salah satu
diantara beberapa prinsip dalam menjalankan bimbingan karir adalah :
a) Pemahaman
bahwa bimbingan karir bukanlah sebuah proses yang terpilah satu sama lain, akan
tetapi bimbingan karir merupakan sebuah proses yang berkelanjutan dalam seluruh
perjalanan hidup manusia. Dengan ini dapat dipahami bahwasannya bimbingan karir
adalah serangkaian perjalanan hidup manusia yang terkait dengan seluruh aspek
pertumbuhan dan perkembangan yang dijalani.
b) Bimbingan
karir tidak diperuntukkan pada satu individu saja, akan tetapi bagi Bimbingan
karir merupakan bantuan yang diberikan pada individu yang sedang dalam proses
berkembang.
c) Semua
orang jelaslah memiliki hak untuk menentukan pilihan, memutuskan jalan
pilihannya yang sekaligus dipertanggungjawabkan atas segala resiko dan
konskwensinya. Namun dalam bimbingan karir ini tidaklah sekedar memperhatikan
hak individu untuk menentukan dan memilih pilihannya tetapi juga membantu untuk
mengembangkan cara-cara penentuan pilihan secara Pemilihan dan penyesuaian
karir dimulai dengan pengetahuan tentang jati diri pribadinya.
d) Bimbingan
karir membantu individu untuk memahamidunia kerja dan sejumlah pekerjaan yang
ada di lingkungan masyarakat serta berbagai sisi kehidupannya.
2. Tujuan bimbingan karir
a) Memiliki pemahaman diri (kemampuan,
minat dan kepribadian) yang terkait dengan pekerjaan.
b) Memiliki pengetahuan mengenai dunia
kerja dan informasi karir yang menunjang kematangan kompetensi karir.
c) Memiliki sikap positif terhadap
dunia kerja. Dalam arti mau bekerja dalam bidang pekerjaan apapun, tanpa merasa
rendah diri, asal bermakna bagi dirinya, dan sesuai dengan norma agama.
d) Memahami relevansi kompetensi
belajar (kemampuan menguasai pelajaran) dengan persyaratan keahlian atau
keterampilan bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita karirnya masa depan.
e) Memiliki kemampuan untuk membentuk
identitas karir, dengan cara mengenali ciri-ciri pekerjaan, kemampuan
(persyaratan) yang dituntut, lingkungan sosiopsikologis pekerjaan, prospek
kerja, dan kesejahteraan kerja.
f) Memiliki kemampuan merencanakan masa
depan, yaitu merancang kehidupan secara rasional untuk memperoleh peran-peran
yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial ekonomi.
g) Dapat membentuk pola-pola karir,
yaitu kecenderungan arah karir. Apabila seorang konseli bercita-cita menjadi
seorang guru, maka dia senantiasa harus mengarahkan dirinya kepada kegiatan-kegiatan
yang relevan dengan karir keguruan tersebut.
BAB
II
KESIMPULAN
Bimbingan konseling merupakan cabang ilmu yang
mempelajari tentang melakukan bimbingan pada hal-hal tertentu. Dari bidang
pendidikan, psikologis hingga karir menjadi pokok bahasan dalam bimbingan
konseling. Dalam bidang pendidikan, bimbingan konseling biasanya hadir dalam
profil guru BK yang memberikan pelayanan kepada siswa yang mengalami kesulitan
belajar hingga pada masalah pribadi yang menggaggu kewajiban siswa. Dalam dunia
psikologi bimbingan konseling hadir dalam konsultasi-konsultasi pribadi yang
dilakukan oleh dokter psikologi kepada pasien yang mengalami gangguan
psikologi. Sedangkan dibidang karir, bimbingan konseling menjelma menjadi
bimbingan karir yang memberikan arahan kepada seseorang untuk mengambil suatu
pilihan pekerjaan.
Pada
tahun-tahun akhir abad ke-19 itu, masyarakat mulai mengenal istilah “tes
mental” (yang dintrodusir oleh Cattell pada 1890), “klinik psikologi” (dibangun
oleh Witmer, 1896 di Pennsylvania), “bimbingan vokasional” (dibuka oleh
Viteles, 1920) (Crites, 1981 dalam Manrihu, 1992). Yang kemudian bimbingan
karir mengalami masa kejajaan pada masa parsionan yaitu saat frank parsion
mengemukakan pendapatnya dalam bukunya tentang bimbingan karir.
Bimbingan karir itu sendir merupakan suatu proses bantuan,
layanan, pendekatan Terhadap individu agar dapat mengenal dan memahami dirinya,
Mengenal dunia kerja, merencanakan masa depan yang sesuai dengan bentuk
kehidupan yang diharapkannya, mampu menentukan dan mengambil keputusan secara
tepat dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya itu sehingga mampu
mewujudkan dirinya secara bermakna. Dengan demikian, bimbingan karir difokuskan
untuk membantu individu menampilkan dirinya yang memiliki kompetensi/keahlian
agar meraih sukses dalam perjalanan hidupnya dan mencapai perwujudan diri yang
bermakna bagi dirinya dan lingkungan di sekitarnva.
REFERENSI
Bahrul Falah. 1987. Konstribusi
Orientasi Nilai Pekerjaan dan Informasi Karier terhadap Kematangan Karier
(Skripsi). Bandung : PPB-FIP IKIP Bandung.
Hattari. 1983. Ke Arah Pengertian
Bimbingan Karier dengan Pendekatan Developmental. Jakarta : BP3K.
Muslihudin, dkk. 2004. Bimbingan
dan Konseling (Makalah). Bandung : LPMP Jawa Barat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar