Kamis, 24 Maret 2016

Makalah BK Karir



MAKALAH BK KARIR
Sejarah Perkembangan dan Konsep Dasar Bimbingan Karir

ups.jpg

Oleh :
Mochammad Ali Sadikin                  1114500006
Jeni Sapa Yah                         11145000xx
Progdi : Bimbingan Konseling
Semester 2 A


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Bimbingan konseling merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang melakukan bimbingan pada hal-hal tertentu. Dari bidang pendidikan, psikologis hingga karir menjadi pokok bahasan dalam bimbingan konseling. Dalam bidang pendidikan, bimbingan konseling biasanya hadir dalam profil guru BK yang memberikan pelayanan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar hingga pada masalah pribadi yang menggaggu kewajiban siswa. Dalam dunia psikologi bimbingan konseling hadir dalam konsultasi-konsultasi pribadi yang dilakukan oleh dokter psikologi kepada pasien yang mengalami gangguan psikologi. Sedangkan dibidang karir, bimbingan konseling menjelma menjadi bimbingan karir yang memberikan arahan kepada seseorang untuk mengambil suatu pilihan pekerjaan.
Untuk lebih mendalami bimbingan karir, berikut kami sajikan makalah tentang asal mula hadirnya bimbingan karir dalam kehidupan didunia ini.

B.     Rumusan Masalah
Dalam menyusun makalah ini, penulis merumusakan masalah-malsalah yang akan dibahas sebagai berikut:
1.      Bagaimana awal mula terbentuknya bimbingan karir ?
2.      Mengapa perlu bimbingan karir?
3.      Apa saja konsep dasar bimbingan karir yang meliputi prinsip dan tujuan bimbingan karir?
C.     Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah:
1.      Sebagai tugas awal mata kuliah BK Karir
2.      Sebagai media informasi untuk menyampaikan ilmu baru
3.      Sebagai lahan belajar mahasiswa untuk menggali potensi menulis



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Awal Mula Terbentuknya Bimbingan Karir
Upaya menjelaskan  pekerjaan, karier, dan konsep-konsep  terkait telah dimulai sejak pertengahan abad ke-19 silam. Sejumlah kondisi yang memungkinkan berkembangnya konsep karier, terutama di Amerika, adalah akselerasi ekonomi yang ditandai pertumbuhan industri yang menyebabkan berkembangnya pembagian kerja, urbanisasi, temuan ilmiah terutama psikologi seperti tes mental, serta semangat ideologis.
Pada tahun-tahun akhir abad ke-19 itu, masyarakat mulai mengenal istilah “tes mental” (yang dintrodusir oleh Cattell pada 1890), “klinik psikologi” (dibangun oleh Witmer, 1896 di Pennsylvania), “bimbingan vokasional” (dibuka oleh Viteles, 1920) (Crites, 1981 dalam Manrihu, 1992).
            Perkembangan konsep karier dalam dunia psikologi itu beriringan dengan munculnya bimbingan dan konseling karier. Tonggak sejarah pertama gerakan bimbingan dan konseling (BK) ditandai dengan didirikannya Biro Vokasional oleh Frank Parson pada tahun 1908 di Boston, dan sejumlah tokoh yang mempelopori gerakan bimbingan di Amerika Serikat. Pada masa awal ini, pengertian BK  terbatas pada bimbingan jabatan. Masa itu umumnya disebut periode Parsonian, bimbingan dilihat sebagai usaha mengumpulkan berbagai keterangan tentang individu dan tentang jabatan; kedua jenis keterangan itu kemudian dipasang – dicocokkan, yang pada akhirnya menentukan jabatan apa yang paling cocok untuk individu yang dimaksudkan.(Prayitno dan Erman Amti, 1994)     Pandangan yang mendasari gerakan bimbingan pada periode Parsonian, menurut Blocher, 1987 (seperti dikutip Willis, 2003), adalah bahwa tiap manusia mempunyai kekuatan untuk tumbuh dan berkembang. Konsep dan kedudukan BK pada periode ini, dengan demikian, adalah sebagai “bimbingan jabatan” dalam usaha menempatkan dan menyalurkan kaum muda untuk menempati pekerjaan yang cocok dengan bakat mereka sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
            Parson mengembangkan tiga variabel pokok dalam proses pengambilan keputusan karier, yaitu (1) individu, (2) okupasi, dan (3) hubungan keduanya, atau “pribadi-pekerjaan-kecocokan (pribadi dan pekerjaan). Pada masa-masa yang sama maupun sesudahnya, teori, konsep, dan instrumen karier terus dikembangkan secara perorangan atau kelembagaan. Perkembangannya berjalan sangat pesat hingga pertengahan abad ke-20. 

Perbandingan Tahun, Klasifikasi, Tokoh dan Konsep Dasar
Nama
Tahun dan  Klasifikasi
Tokoh
Konsep Dasar
Trait and factor
1909 Struktural
Parson, Peterson, Darley, Williamson
Psikologi diferensial, perbedaan individual.
Perkembangan Karier “Ginzberg”
1951
Perkembangan
Ginazberg, Ginzburg, Axelard, Herma
Psikologi perkembangan, tahap-tahap perkembangan.
Perkembangan Karier dan Perkembangan Hidup “Super”
1953
Perkembangan
Donald Super
Konsep diri; tahap-tahap perkembangan.
Teori “Holland”
1959
Struktural
Holland
Teori kepribadian, interaksi pribadi dengan lingkungan.
Teori dan Perkembangan Karier “Hoppock”
1976
Perkembangan
Hoppock
Teori perkembangan kepribadian, kebutuhan, kepuasan.

Perbandingan ini memperlihatkan bahwa pada awal abad ke-20 kecenderungan mengandalkan “prediksi hasil tes psikologi dengan syarat-syarat pekerjaan” bertahan cukup lama dalam BK Karier (atau lebih tepat: Bimbingan Vokasional). Pada pertengahan abad ke-20 BK Karier mengalami perubahan signifikan dengan adanya penggunaan konsep perkembangan (development). Penggunaan konsep ini pada gilirannya mengubah definisi BK Karier, di mana bimbingan vokasional  dengan model okupasional digantikan dengan model karier.

B.     Pengertian bimbingan karir
Secara terminology karir itu diartikan sebuah wacana tertentu saja oleh sebagai kalangan awam yang menganggap wacana tersebut hanya tertentu pada seseorang yang mempunyai suatu posisi, jabatan atau yang berkaitan dengan suatu pekerjaan.sebenarnya banyak prespektif dalam pemaknaan karir dan juga banyak tokoh pemikir yang mendefinisikan karir dalam artian yang berbeda namun tujuannya sama, tergantung satu individu tersebut dari mana mengartikannya karena hal itu memiliki arti yang sangat luas. Namun sejatinya karir itu mempunyai artian luas
seperti halnya urutan okupasi, job dan posisi-posisi yang diduduki disepanjang pengalaman kerja seseorang . Sedangkan bimbingan karir itu sendiri diartikan sebagai upaya bantuan kepada individu untuk memberikan dorongan dan untuk memberikan kemudahan untuk mendapatkan pekerjaan dan kemudahan meniti karir dalam kehidupannya. Banyak berbagai definisi dari karir namun yang terpenting dapat disimpulkan dalam satu pengertian karir yaitu karir merupakan perwujudan diri yang bermakna melalui serangkaian aktivitas dan mencakup seluruh aspek kehidupan diantaranya peran hidup, lingkungan kehidupan, yang terwujud karena adanya kekuatan inner person. Perwujudan diri ini akan bermakna dikala adanya kepuasan atau kebahagiaan diri dan lingkungan. Kesuksesan individu dalam berkarir yang tampak dikarenakan adanya ketenangan, kenyamanan, kestabilan dan kepuasan dalam bekerja.
Bimbingan karir inipun juga banyak prespektif dalam pengartiannya, dikarenakan bimbingan karir ini sulit dipisahkan dari konsep vocational guidance atau bimbingan jabatan yang kemudian berubah menjadi carrer guidance atau bimbingan karir yang diartikan sebagai proses untuk membantu dalam memilih pekerjaan, mempersiapkan, memasuki dan memperoleh kemajuan di dalamnya. Namun selang beberapa tahun kemudian pengertian bimbingan karir ini direfisi sebagai suatu proses bantuan terhadap individu  untuk menerima dan mengembangkan diri serta perannya secara terpadu dalam dunia kerja, mengklarifikasikan konsepnya dengan realita dalam lingkungan yang berujung pada kepuasan diri dan masyarakat .
Rochman natawidjadja menyimpulkan pengertian bimbingan karir sebagai proses untuk membantu seseorang untuk mengerti dan menerima gambaran tentang diri pribadinya dan gambaran tentang dunia atau lingkungannya, mempertemukan gambaran diri tersebut dengan dunia kerja yang kemudian atau pada akhirnya dapat memilih bidang pekerjaan, memasukinya dan membina karir dalam bidang tersebut. “..Bimbingan karir (BK) sebagai sarana pemenuhan kebutuhan Perkembangan individu yang harus dilihat sebagai bagian Integral dari program pendidikan yang diintegrasikan dalam Setiap pengalaman belajar bidang studi. (Conny Semiawan 1986:3)
Mohamad Surya (1988:31) menyatakan bahwa “Bimbingan karir  merupakan salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu individu dalam memecahkan masalah karir, untuk memperoleh penyesuaian diri yang sebaik-baiknya antara kemampuan dengan lingkungan hidupnya, memperoleh keberhasilan dan perwujudan diri dalam perjalanan hidupnya.
Definisi dari The National Guidance Association, diadopsi dari Super (1951), adalah “proses membantu seseorang mengembangkan menerima gambaran diri yang terintegrasi dan adekuat dan peranannya dalam dunia kerja, mengetes konsepnya dalam realitas, dengan kepuasan bagi dirinya dan keuntungan bagi masyarakat” (Sears, 1982).
Bimbingan karir adalah bantuan layanan yang diberikan kepada individu-individu untuk memilih, menyiapkan, menyesuaikan dan menetapkan dirinya dalam pekerjaan yang sesuai serta memperoleh kebahagiaan daripadanya (Dewa Ketut Sukardi 1987:22).
Menurut Mohamad Surya, bimbingan karir merupakan salah satu jenis bimbinganyang berusaha membantu individu dalam memecahkan masalah karir, untuk memperoleh penyesuaian diri yang sebaik-baiknya antara kemampuan dengan lingkungan hidupnya, memperoleh keberhasilan dan perwujudan diri dalam perjalanan hidupnya.
Menurut Gibson & Mitchell, Bimbingan Karir sebagai proses perkembangan yang berkelanjutan yang membantu individu-individu dalam rangka persiapan karir hidupnya melalui intervensi kurikulum secara aktif yang memungkinkan mereka bisa membuat perencnaan karir, pembuatan keputusaan, menguasai perkembangan keterampilan, informasi karir dan pemahaman diri.
Menurut Munandir, Bimbingan Karir adalah kegieatan dan layanan bantuan kepadaa para peserta didik dengan tujuan agar mereka memeperoleh pemahaman dunia kerja dan akhirnya mampu menentukan pilihan kerja dan menyusun perencanaan karir
Maka dapat disimpulkan bahwa Bimbingan karir Adalah suatu proses bantuan, layanan, pendekatan Terhadap individu agar dapat mengenal dan memahami dirinya, Mengenal dunia kerja, merencanakan masa depan yang sesuai dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya, mampu menentukan dan mengambil keputusan secara tepat dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya itu sehingga mampu mewujudkan dirinya secara bermakna. Dengan demikian, bimbingan karir difokuskan untuk membantu individu menampilkan dirinya yang memiliki kompetensi/keahlian agar meraih sukses dalam perjalanan hidupnya dan mencapai perwujudan diri yang bermakna bagi dirinya dan lingkungan di sekitarnva.

C.     Konsep Dasar Bimbingan Karir
Konsep layanan bimbingan karir sulit dipisahkan dari konsep vocational guidance yang berubah menjadi career guidance seperti yang dikemukakan oleh National Vocational Guidance Association (NVGA) pada tahun 1973, yang diartikan sebagai proses membantu dalam memilih pekerjaan, mempersiapkan, memasuki dan memperoleh kemajuan di dalamnya (Herr and Cramer, 1979: 6). Pada tahun 1951, Donal Super mengajukan revisi terhadap definisi bimbingan jabatan sebagai suatu proses bantuan terhadap individu untuk menerima dan mengembangkan diri dan peranannya secara terpadu dalam dunia kerja, mengetes konsepnya dengan realitas dan kepuasan bagi dirinya dan masyarakat (Herr and Cramer, 1979: 6). Atas dasar analisis itu, Super (Tennyson, et. al. , 1974: 146) mengganti konsep vocational choice menjadi vocational  development.
Kematangan vokasional menunjukkan pada tingkat perkembangan, tingkat yang dicapai pada kontinum perkembangan diri dari tahap eksplorasi ke tahap kemunduran. Kematangan vokasional dipandang sebagai umur vokasional yang secara konseptual sama dengan umur mental (Super. 1975: 185-186). Sejak tahun 1951 terjadilah pergeseran dari model okupasional yang dianut oleh para ahli bimbingan vokasional sebelum tahun 1951 ke model karir.
Model okupasional terutama menekankan pada adanya kesesuaian antara bakat dan minat dengan tuntutan pekerjaan; sedangkan model karir mencoba menghubungkan dengan tujuantujuan yang lebih jauh sehingga nilai-nilai pribadi, kebutuhan, konsep diri, rencana-rencana pribadi dan sejenisnya ikut dipertimbangkan.
Sejalan dengan terjadiya pergeseran konsep vocational guidance menjadi career guidance dan model okupasional menjadi karir telah banvak dikemukakan definisi mengenai bimbingan karir.
1.      Prinsip Bimbingan Karir
Bimbingan karir dalam menjalankannya membutuhkan prinsip-prinsip dasar supaya tidak melenceng dari tujuan utama yang menjadi sebuah targetan layanan bimbingan karir, salah satu diantara beberapa prinsip dalam menjalankan bimbingan karir adalah :
a)      Pemahaman bahwa bimbingan karir bukanlah sebuah proses yang terpilah satu sama lain, akan tetapi bimbingan karir merupakan sebuah proses yang berkelanjutan dalam seluruh perjalanan hidup manusia. Dengan ini dapat dipahami bahwasannya bimbingan karir adalah serangkaian perjalanan hidup manusia yang terkait dengan seluruh aspek pertumbuhan dan perkembangan yang dijalani.
b)      Bimbingan karir tidak diperuntukkan pada satu individu saja, akan tetapi bagi Bimbingan karir merupakan bantuan yang diberikan pada individu yang sedang dalam proses berkembang.
c)      Semua orang jelaslah memiliki hak untuk menentukan pilihan, memutuskan jalan pilihannya yang sekaligus dipertanggungjawabkan atas segala resiko dan konskwensinya. Namun dalam bimbingan karir ini tidaklah sekedar memperhatikan hak individu untuk menentukan dan memilih pilihannya tetapi juga membantu untuk mengembangkan cara-cara penentuan pilihan secara Pemilihan dan penyesuaian karir dimulai dengan pengetahuan tentang jati diri pribadinya.
d)     Bimbingan karir membantu individu untuk memahamidunia kerja dan sejumlah pekerjaan yang ada di lingkungan masyarakat serta berbagai sisi kehidupannya.

2.      Tujuan bimbingan karir
a)      Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang terkait dengan pekerjaan.
b)      Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang menunjang kematangan kompetensi karir.
c)      Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja dalam bidang pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah diri, asal bermakna bagi dirinya, dan sesuai dengan norma agama.
d)     Memahami relevansi kompetensi belajar (kemampuan menguasai pelajaran) dengan persyaratan keahlian atau keterampilan bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita karirnya masa depan.
e)      Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara mengenali ciri-ciri pekerjaan, kemampuan (persyaratan) yang dituntut, lingkungan sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan kerja.
f)       Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang kehidupan secara rasional untuk memperoleh peran-peran yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial ekonomi.
g)      Dapat membentuk pola-pola karir, yaitu kecenderungan arah karir. Apabila seorang konseli bercita-cita menjadi seorang guru, maka dia senantiasa harus mengarahkan dirinya kepada kegiatan-kegiatan yang relevan dengan karir keguruan tersebut.
























BAB II
KESIMPULAN

Bimbingan konseling merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang melakukan bimbingan pada hal-hal tertentu. Dari bidang pendidikan, psikologis hingga karir menjadi pokok bahasan dalam bimbingan konseling. Dalam bidang pendidikan, bimbingan konseling biasanya hadir dalam profil guru BK yang memberikan pelayanan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar hingga pada masalah pribadi yang menggaggu kewajiban siswa. Dalam dunia psikologi bimbingan konseling hadir dalam konsultasi-konsultasi pribadi yang dilakukan oleh dokter psikologi kepada pasien yang mengalami gangguan psikologi. Sedangkan dibidang karir, bimbingan konseling menjelma menjadi bimbingan karir yang memberikan arahan kepada seseorang untuk mengambil suatu pilihan pekerjaan.
Pada tahun-tahun akhir abad ke-19 itu, masyarakat mulai mengenal istilah “tes mental” (yang dintrodusir oleh Cattell pada 1890), “klinik psikologi” (dibangun oleh Witmer, 1896 di Pennsylvania), “bimbingan vokasional” (dibuka oleh Viteles, 1920) (Crites, 1981 dalam Manrihu, 1992). Yang kemudian bimbingan karir mengalami masa kejajaan pada masa parsionan yaitu saat frank parsion mengemukakan pendapatnya dalam bukunya tentang bimbingan karir.
Bimbingan karir itu sendir merupakan suatu proses bantuan, layanan, pendekatan Terhadap individu agar dapat mengenal dan memahami dirinya, Mengenal dunia kerja, merencanakan masa depan yang sesuai dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya, mampu menentukan dan mengambil keputusan secara tepat dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya itu sehingga mampu mewujudkan dirinya secara bermakna. Dengan demikian, bimbingan karir difokuskan untuk membantu individu menampilkan dirinya yang memiliki kompetensi/keahlian agar meraih sukses dalam perjalanan hidupnya dan mencapai perwujudan diri yang bermakna bagi dirinya dan lingkungan di sekitarnva.





REFERENSI

Bahrul Falah. 1987. Konstribusi Orientasi Nilai Pekerjaan dan Informasi Karier terhadap Kematangan Karier (Skripsi). Bandung : PPB-FIP IKIP Bandung.
Hattari. 1983. Ke Arah Pengertian Bimbingan Karier dengan Pendekatan Developmental. Jakarta : BP3K.
Muslihudin, dkk. 2004. Bimbingan dan Konseling (Makalah). Bandung : LPMP Jawa Barat



Tidak ada komentar: