Kamis, 24 Maret 2016

Makalah Perkembangan Individu



Bab 1
Pendahuluan
A.      Latar belakang
Kata “remaja” berasal dari bahasa latin yaitu adolescere yang berarti to grow atau to grow maturity (Golinko, 1984 dalam Rice, 1990). Banyak tokoh yang memberikan definisi tentang remaja, seperti DeBrun (dalam Rice, 1990) mendefinisikan remaja sebagai periode pertumbuhan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Papalia dan Olds (2001) tidak memberikan pengertian remaja (adolescent) secara eksplisit melainkan secara implisit melalui pengertian masa remaja (adolescence).
      Menurut Papalia dan Olds (2001), masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun. Menurut Adams & Gullota (dalam Aaro, 1997), masa remaja meliputi usia antara 11 hingga 20 tahun. Sedangkan Hurlock (1990) membagi masa remaja menjadi masa remaja awal (13 hingga 16 atau 17 tahun) dan masa remaja akhir (16 atau 17 tahun hingga 18 tahun). Masa remaja awal dan akhir dibedakan oleh Hurlock karena pada masa remaja akhir individu telah mencapai transisi perkembangan yang lebih mendekati masa dewasa. Papalia & Olds (2001) berpendapat bahwa masa remaja merupakan masa antara kanak-kanak dan dewasa. Sedangkan Anna Freud (dalam Hurlock, 1990) berpendapat bahwa pada masa remaja terjadi proses perkembangan meliputi perubahan-perubahan yang berhubungan dengan perkembangan psikoseksual, dan juga terjadi perubahan dalam hubungan dengan orangtua dan cita-cita mereka, dimana pembentukan cita-cita merupakan proses pembentukan orientasi masa depan.
Transisi perkembangan pada masa remaja berarti sebagian perkembangan masa kanak-kanak masih dialami namun sebagian kematangan masa dewasa sudah dicapai (Hurlock, 1990). Bagian dari masa kanak-kanak itu antara lain proses pertumbuhan biologis misalnya tinggi badan masih terus bertambah. Sedangkan bagian dari masa dewasa antara lain proses kematangan semua organ tubuh termasuk fungsi reproduksi dan kematangan kognitif yang ditandai dengan mampu berpikir secara abstrak (Hurlock, 1990; Papalia & Olds, 2001).

                  Yang dimaksud dengan perkembangan adalah perubahan yang terjadi pada rentang kehidupan (Papalia & Olds, 2001). Perubahan itu dapat terjadi secara kuantitatif, misalnya pertambahan tinggi atau berat tubuh; dan kualitatif, misalnya perubahan cara berpikir secara konkret menjadi abstrak (Papalia dan Olds, 2001). Perkembangan dalam kehidupan manusia terjadi pada aspek-aspek yang berbeda. Ada tiga aspek perkembangan yang dikemukakan Papalia dan Olds (2001), yaitu:
1)      Perkembangan fisik,
2)      Perkembangan kognitif,
3)      Perkembangan kepribadian dan sosial.
                  Dalam makalah ini akan dibahas fase-fase yang dilewati anak, terutama fase remaja atau adolescentia yang menyangkut ciri-ciri, faktor yang mempengaruhi dan proses perkembangannya.

B.       Rumusan masalah
Dalam makalah kali ini, penulis akan mengangkat masalah-masalah sebagai berikut:
1.    Apa itu masa remaja dan adolencence?
2.    Bagaimana ciri-ciri masa remaja dan adolencence?
3.    Apa saja faktor-faktor yang mempengaaruhi perkembangan di masa remaja dan adolencence?
4.    Bagaimana tahapan perkembangan manusia pada fase remaja dan adolecence?

C.       Tujuan
Tujuan di buatnya makalah ini adalah:
1.    Untuk memenuhi tugas mata kuliah perkembangan individu.
2.    Untuk memperdalam pemahaman tentang mata kuliah perkembangan individu.
3.    Sebagai tolok ukur tingkat kepemahaman mata kuliah perkembangan individu.
4.    Sebagai informasi tambahan tentang materi perkembangan individu.
5.    Sebagai sarana melatih keterampilan menulis.




Bab 2
Pembahasan
A.      Pengertian remaja dan adolencent
Kata “remaja” berasal dari bahasa latin yaitu adolescere yang berarti to grow atau to grow maturity (Golinko, 1984 dalam Rice, 1990). Pada umumnya remaja didefinisikan sebagai masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun. Pada masa ini status individu tidak jelas dan terdapat keraguan akan peran yang harus dilakukan. Masa remaja bukan lagi masa kanak-kanak juga bukan masa dewasa. Sedangkan adolescent atau adolesensia merupakan masa akhir remaja dimana pada masa ini perkembangan remaja mencapai puncak optimalnya.
Hurlock (1980) menyebutkan masa remaja juga sering disebut:
• Masa remaja sebagai periode yang penting
• Masa remaja sebagai periode peralihan
• Masa remaja sebagai periode perubahan
• Masa remaja sebagai usia bermasalah
• Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan
• Masa remaja sebagai masa mencari identitas
• Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan
• Masa remaja sebagai periode Usia tidak realistis
• Masa remaja sebagai ambang masa dewasa
Masa remaja merupakan suatu masa yang sangat menentukan karena pada masa ini seseorang banyak mengalami perubahan, baik secara fisik maupun psikis. Terjadinya banyak perubahan tersebut sering menimbulkan kebingungan-kebingungan atau kegoncangan jiwa remaja, sehingga disebut sebagai periode pubertas.
     Mereka bingung karena pikiran dan emosinya berjuang untuk menemukan diri,memahami dan menyeleksi serta melaksanakan nilai-nilai yang ditemui di masyarakatnya,disampiang perasaan ingin bebas dari segala ikatan  yang muncul dengan kuatnya.Sementara fisiknya sudah cukup besar,sehingga disebut anak tidak mau dan disebut orang dewasa tidak mampu,sehingga para ahli menyebutnya masa peralihan.
B.       Ciri-ciri masa remaja dan adolensia
1.      Perubahan Fisik
Selama pertumbuhan pesat masa puber, terjadi empat perubahan fisik penting dimana tubuh anak dewasa: perubahan ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh, perkembangan ciri-ciri seks primer dan perkembangan ciri-ciri seks sekunder (Hurlock, 2004: 188). Perubahan primer Perubahan sekunder
·      Perubahan primer pada masa puber
Perubahan primer pada masa pubertas adalah tanda-tanda/perubahan yang menentukan sudah mulai berfungsi optimalnya organ reproduksi pada manusia.
a.    Pada pria – Gonad atau testis yang terletak di skrotum, di luar tubuh, pada usia 14 tahun baru sekitar 10% dari ukuran matang. Kemudian terjadi pertumbuhan pesat selama 1 atau 2 tahun, setelah itu pertumbuhan menurun, testis sudah berkembang penuh pada usia 20 atau 21 tahun. Kalau fungsi organ-organ pria sudah matang, maka biasanya mulai terjadi mimpi basah.
b.   Pada wanita - Semua organ reproduksi wanita tumbuh selama masa puber, meskipun dalam tingkat kecepatan yang berbeda. Berat uterus anak usia 11 atau 12 tahun berkisar 5,3 gram, pada usia 16 rata-rata beratnya 43 gram. Tuba falopi, telur-telur, dan vagina juga tumbuh pesat pada saat ini. Petunjuk pertama bahwa mekanisme reproduksi anak perempuan menjadi matang adalah datangnya menstruasi.(Hurlock, 2004: 210).
·      Perubahan sekunder pada masa pubertas
Perubahan sekunder pada masa pubertas adalah perubahan-perubahan yang menyertai perubahan primer yang terlihat dari luar.
a.    Pada perempuan: lengan dan tungkai kaki bertambah panjang; pertumbuhan payudara; tumbuh bulu-bulu halus disekitar ketiak dan vagina; panggul mulai melebar; tangan dan kaki bertambah besar; tulang-tulang wajah mulai memanjang dan membesar; vagina mengeluarkan cairan; keringat bertambah banyak; kulit dan rambut mulai berminyak; pantat bertambah lebih besar.
b.   Pada pria: lengan dan tungkai kaki bertambah panjang; tangan dan kaki bertambah besar; pundak dan dada bertambah besar dan membidang; otot menguat; tulang wajah memanjang dan membesar tidak tampak seperti anak kecil lagi; tumbuh jakun; tumbuh rambut-rambut di ketiak, sekitar muka dan sekitar kemaluan; penis dan buah zakar membesar; suara menjadi besar; keringat bertambah banyak; kulit dan rambut mulai berminyak.(Sarlito, 2009: 1).
2.      Perubahan Emosional/Psikologis
Secara tradisional masa remaja dianggap sebagai periode “Badai dan Tekanan”, sesuatu masa dimana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar. Pertumbuhan yang terjadi terutama bersifat melengkapi pola yang sudah terbentuk pada masa puber. Adapun meningginya emosi terutama karena anak laki-laki dan perempuan berada dibawah tekanan sosial dan menghadapi kondisi baru, sedangkan selama masa kanak-kanak ia kurang mempersiapkan diri untuk menghadapi keadaan-keadaan itu (Hurlock, 2004: 212-213).
Masa remaja merupakan “badai dan tekanan”, masa stress full karena ada perubahan fisik dan biologis serta perubahan tuntutan dari lingkungan, sehingga diperlukan suatu proses penyesuaian diri dari remaja.
Tidak semua remaja mengalami masa badai dan tekanan. Namum benar benar juga bila sebagian besar remaja mengalami ketidakstabilan dari waktu ke waktu sebagai konsekuensi dari usaha penyesuaian diri pada pola perilaku baru dan harapan sosial yang baru. (Nurfajriyah, 2009: 1).

C.       Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan individu
Setiap individu dilahirkan ke dunia dengan membawa heriditas tertentu yang diperoleh melalui pewarisan dari pihak orang tua.faktor yang mempengaruhi perkembangan yaitu:
a.    HERIDITAS(PEMBAWAAN/KETURUNAN)
Heriditas merupakan aspek individu yang bersifat bawaan dan memiliki komponen untuk berkembang.
b.    LINGKUNGAN
Lingkungan merupakan faktor penting disamping heriditas karena menentukan individu linkungan yang berperan penting dalam perkembangan individu karena kasih sayang dan pendidikan tentang nilai-nilai kehidupan merupakan faktor yang kondusif untuk mempersiapkan individu yang baik.

D.      Tahapan perkembangan individu pada fase remaja
Para ahli berbeda-beda pendapatnya mengenai pembagian fase remaja, dikarenakan sulitnya memberi bekas yang pasti.
Pembagian masa remaja;
1.    Menurut HURLOCK menjadi 2 fase yaitu;
Ø  Puberty terbagi menjadi;
Ø  Fase Prepuberscent: sejak tahun terakhir masa anak
Ø  Fase puberscent: pemisah antara anak dengan Adolescence (kematangan seksual)
Ø  Fase Post-Puberscent: sejak akhir Puberscent sampai dengan 1-2 tahun masuk kedalam  fase Adolescence.
Ø  Adolescence terbagi menjadi;
Ø  Early Adolencence; dari usia 13-16 tahun atau 17 tahun
Ø  Late adolencence; 17 tahun ke atas sampai tercapainya kematanagan secara hukum (Hurlock 1980-1982).
2.    Menurut KWEE SOEN LIANG (1980) menjadi 3 fase yaitu;
Ø   Praepuberteit:  pada fase ini disebut sebagai fase negatif,
·           Laki-laki: 13-14 tahun
·           Wanita: 12-13 tahun
Ø   Puberteit; pada fase ini remaja mengalami marindu puja,
·           Laki-laki; 14-18 tahun
·           Wanita; 13-18 tahun
Ø   Adolescence: pada fase ini remaja sedang dalam keadaan stabil,
·           Laki-laki; 19-23 tahun
·           Wanita; 18-21 tahun


Bab 3
Penutup

Simpulan

Kata “remaja” berasal dari bahasa latin yaitu adolescere yang berarti to grow atau to grow maturity (Golinko, 1984 dalam Rice, 1990). Banyak tokoh yang memberikan definisi tentang remaja, seperti DeBrun (dalam Rice, 1990) mendefinisikan remaja sebagai periode pertumbuhan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Papalia dan Olds (2001) tidak memberikan pengertian remaja (adolescent) secara eksplisit melainkan secara implisit melalui pengertian masa remaja (adolescence).
            Menurut Papalia dan Olds (2001), masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun. Menurut Adams & Gullota (dalam Aaro, 1997), masa remaja meliputi usia antara 11 hingga 20 tahun. Sedangkan Hurlock (1990) membagi masa remaja menjadi masa remaja awal (13 hingga 16 atau 17 tahun) dan masa remaja akhir (16 atau 17 tahun hingga 18 tahun). Masa remaja awal dan akhir dibedakan oleh Hurlock karena pada masa remaja akhir individu telah mencapai transisi perkembangan yang lebih mendekati masa dewasa. Papalia & Olds (2001) berpendapat bahwa masa remaja merupakan masa antara kanak-kanak dan dewasa. Sedangkan Anna Freud (dalam Hurlock, 1990) berpendapat bahwa pada masa remaja terjadi proses perkembangan meliputi perubahan-perubahan yang berhubungan dengan perkembangan psikoseksual, dan juga terjadi perubahan dalam hubungan dengan orangtua dan cita-cita mereka, dimana pembentukan cita-cita merupakan proses pembentukan orientasi masa depan.
Transisi perkembangan pada masa remaja berarti sebagian perkembangan masa kanak-kanak masih dialami namun sebagian kematangan masa dewasa sudah dicapai (Hurlock, 1990). Bagian dari masa kanak-kanak itu antara lain proses pertumbuhan biologis misalnya tinggi badan masih terus bertambah. Sedangkan bagian dari masa dewasa antara lain proses kematangan semua organ tubuh termasuk fungsi reproduksi dan kematangan kognitif yang ditandai dengan mampu berpikir secara abstrak (Hurlock, 1990; Papalia & Olds, 2001).
Yang dimaksud dengan perkembangan adalah perubahan yang terjadi pada rentang kehidupan (Papalia & Olds, 2001). Perubahan itu dapat terjadi secara kuantitatif, misalnya pertambahan tinggi atau berat tubuh; dan kualitatif, misalnya perubahan cara berpikir secara konkret menjadi abstrak (Papalia dan Olds, 2001). Perkembangan dalam kehidupan manusia terjadi pada aspek-aspek yang berbeda. Ada tiga aspek perkembangan yang dikemukakan Papalia dan Olds (2001), yaitu:
1)      Perkembangan fisik,
2)      Perkembangan kognitif,
3)      Perkembangan kepribadian dan sosial.
            Seorang anak bisa dikatakan sudah masuk masa puber apabila sudah mengalami mimpi basah bagi laki-laki, dan datangnya haid pada perempuan. Selain itu, pubertas juga bisa dikenali secara kasat mata dengan melihat perubahan organ-organ sex baik laki-laki maupun perempuan.
Ciri-ciri perubahan sekunder menurut Hurlock (1980)
Laki-laki
Perempuan
Rambut
Rambut diwajah dan ketiak akan muncul setelah rambut kemaluan hampir selesai.
Pinggul
Pinggul menjadi lebar dan bulat sebagai akibat dari pembesaran tulang pinggul dan lemak bawah kulit
Kelenjar
Kelenjar lemak mulai diproduksi lebih aktif sehingga mudah timbul jerawat dan kelenjar keringat lebih banyak dikeluarkan.
Payudara
Perubahan pinggul diikuti oleh perubahan payudara, puting susu membesar dan menonjol dan karena berkembangnya kelenjar, payudara membesar dan lebih kuat
. Otot
Otot sudah terbentuk dan kuat.
Rambut
Rambut mulai timbul setelah perubahan pinggul dan payudara. Semua rambut mula-mula lurus dan terang warnanya, kemudian lebih subur, lebih kasar, lebih gelap dan agak keriting
Suara
Suara berubah setelah rambut kemaluan timbul. Suara serak, tinggi suara menurun volume
Kulit
Kulit menjadi lebih kasar, tidak jernih, pori-pori membesar
Benjolan dada
Benjolan dada sudah mulai terlihat
Kelenjar
Kelenjar lemak mulai diproduksi lebih aktif sehingga mudah timbul jerawat dan kelenjar keringat lebih banyak dikeluarkan. Kusus perempuan keringat menjadi agak bau ketika sedang haid.
Kulit
Kulit menjadi lebih kasar, tidak jernih, pori-pori membesar
Otot
Otot sudah terbentuk dan kuat.
Suara

Suara menjadi lebih besar dan berat.
Suara
Suara menjadi lebih penuh dan semakin lembut.

Faktor yang mempengaruhi perkembangan individu adalah:
Ø  Faktor genetik atau keturunan
Ø  Faktor lingkungan

Tidak ada komentar: